Panduan Jam Digital SMC-108

Panduan Jam Digital SMC-108

DESKRIPSI

SMC-108 CONTROL merupakan system minimum control yang dapat diterapkan pada beberapa aplikasi display seperti jam digital, jadwal waktu sholat dan running teks dengan ukuran dimensi display yang terbatas selama model atau karakteristik IC type 74xx595 sebagai pe-multiplexing display 7-segment dan modul dotmatrix.

Penerapan SMC-108 CONTROL ini lebih diterapkan pada produk-produk buatan “TAQWA”. Beberapa tipe produk TAQWA yang menggunakan SMC-108 CONTROL yaitu:

  1. JAM DIGITAL 1,2”
  2. JAM DIGITAL 1,8”
  3. JAM DIGITAL 2,3”
  4. LS 864i
  5. LS 864Ji
  6. JS 864i
  7. JWS-01T
  8. JWS-01Ti
  9. JWS-02
  10. JWS-02M
  11. JWS-02T
  12. JWS-03
  13. JWS-04
  14. JWS-04R
  15. JWS-04RJ
  16. JWS-05S
  17. JWS-05RJ

SMC-108 CONTROL didesain untuk dapat mengendalikan beberapa modul display seperti:

  1. Modul display 7-Segment
  2. Modul Display Dotmatrix
  3. Alarm (Keaktifan alarm)
  4. Pewaktu (Real Time Clock)
  5. dan lain-lain

Layaknya sebuah komputer, SMC-108 CONTROL memiliki saluran input dan output, jadi SMC-108 CONTROL memerlukan antarmuka masukan seperti:

Input:

  1. Tombol sebagai pengaturan variabel nilai
  2. Keyboard standar PC sebagai masukan karakter teks yang akan ditampilkan pada display
  3. EEPROM sebagai data base jadwal waktu sholat yang akan ditampilkan ke display dan teks yang akan ditampilkan ke display dotmatrix
  4. Remote Control sebagai pengganti fungsi tombol dan keyboard secara wireless.

Output:

  1. Display 7-segment sebagai penampil jam, tanggal, jadwal
  2. Display dotmatrix sebagai penampil teks (animasi teks berjalan) dan penampil jadwal waktu sholat
  3. LED sebagai indikator detik pada jam serta sebagai pemisah antara jam dan menit pada jadwal
  4. Buzzer sebagai alarm (mengeluarkan bunyi bep)
  5. Backlight sebagai cahaya latar belakang agar gambar tambak nyala.
  6. Relay sebagai saklar elektronik.

SMC-108 CONTROL dapat beroperasi apabila komponen master kontrol berbasis IC dengan tipe AT89S52 didownloadkan program instruksi untuk mengendalikan semua saluran input dan saluran output.

SMC-108 CONTROL memiliki beberapa kelebihan dari sebelumnya baik dari segi hardware dan software seperti:

Hardware

  1. Papan PCB

Bahan                          : Fiber Fr4                      Silkscreen                   : Putih

Jalur PCB                    : Double Layer              Surface                        : HASL with lead

Ketebalan                    : 1,6 mm                         Finished Copper        : 1 oz Cu

Solder Mask                : Hijau

  1. Komponen 70% SMD

SMD tahan panas dan karat

Hemat energi

  1. Rapi, minimalis dan tahan terhadap goncangan

Software

  1. Fasilitas edit variabel nilai dan edit teks mengunakan remote
  2. Waktu sangat akurat (tidak terlalu cepat/lambat)
  3. Fasilitas pengaturan kecepatan geser pada running teks

Selain itu instalasi SMC-108 CONTROL sangat mudah karena menggunakan soket header dan TBLOK sehingga tidak memerlukan banyak kabel serta tidak memerlukan solder ketika instalasi perakitan.

2

SPESIFIKASI TEKNIS SMC-108 CONTROL

SMC-108 CONTROL terdapat beberapa blok modul komponen yang terintegrasi dalam satu PCB. Bagian-bagian dari modul SMC-108 CONTROL yaitu:

  1. MASTER CONTROL

Master control yaitu komponen yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali berdasarkan instruksi-intruksi yang telah diprogram oleh programer.

Otak dari master kontrol yaitu IC mikrokontroler seri AT89S52 yang telah didownloadkan program. IC mikrokontroler dapat bekerja jika telah diisi program, tersedia catu daya 5V serta rangkaian RISET dan CLOCK bekerja dengan baik.

RISET terpasang secara otomatis dengan model rangkaian menggunakan resistor dan kapasitor yang memanfaatkan pengisian dan pelepasan muatan.

CLOCK terdiri dari X-TALL dengan frekuensi 12000 dan dikopel dengan kapasitor 22 pF-30pF.

3

2. SENSOR IR (INFRA RED)

Sensor IR atau sensor untuk menerima sinar infrared dari remote. IR ini berfungsi untuk menerima sinar infrared yang tertangkap dan diolah oleh AT89S52 untuk diterjemahkan dengan kode-kode dari setiap remote. Remote yang dapat dibaca oleh SMC-108 CONTROL yaitu remote keluaran sony. Apabila menggunakan remote universal maka remote harus diprogram terlebuh dahulu dengan cara sebagai berikut:

  1. Arahkan remote tepat pada perangkat.
  2. Tekan tombol SET sampai lampu indikator menyala diam.
  3. Masukkan kode “049”
  4. Lampu indikator akan mati dan remot dapat digunakan untuk SMC-108 CONTROL

4

5

Infrared merupakan cahaya yang tidak dapat ditangkap indra penglihatan manusia dan lebih ke panas. Ketika sensor berdekatan dengan sumber panas maka sensor kemungkinan tidak dapat berfungsi. Beberapa contoh sumber panas yang seharusnya dihindari yaitu cahaya lampu neon (TL), bohlamp, trafo sinar matahari dan lain-lain.

3. REAL TIME CLOCK (RTC)

RTC berfungsi sebagai IC penghitung waktu seperti jam, menit, detik, hari, tanggal, bulan dan tahun. Rangkaian ini terdapat baterai backup sehingga perhitungan waktu akan tetap berjalan meskipun terjadi pemutusan catu daya pada rangkaian.

6

7

Ketelitian dari RTC ini sangat akurat karena telah terdapat X-TALL internal pada IC RTC DS3231SN

4. EEPROM 24C64

IC dengan type 24C64 ini adalah EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory) yang difungsikan sebagai memori data, baik data base jadwal waktu sholat atau data karakter teks yang akan ditampilkan pada runnin teks.

8

Kelebihan dari EEPROM  adalah data yang disimpan tidak hilang jika catu daya diputus karena untuk menghapus dan menulis data memori EEPROM ini dilakukan secara elektrik.

Kapasitas EEPROM pada aplikasi jadwal waktu sholat yaitu:

5% untuk menyimpan data variabel setting jadwal waktu sholat (jeda iqomah, penambahan/pengurangan jadwal, kecepatan display dan beberapa setting tampilan).

20% untuk menyimpan karakter teks untuk ditampilkan ke display modul dotmatix.

75% untuk menyimpan data base jadwal waktu sholat (jam, menit dan tanggal waktu sholat).

5. TBLOK POWER SUPPLY 5V DC

TBLOK adalah konektor yang menghubungkan SMC-108 CONTROL ke sumber catu daya (power supply). SMC-108 CONTROL bekerja menggunakan tegangan searah 5V, fungsi dari power supply 5V DC yaitu sebagai penyedia daya yang didistribusikan ke dalam setiap modul baik modul SMC-108 CONTROL maupun modul display. Untuk modul yang menggunakan display 7-segment > 2,3” maka harus disupply menggunakan tegangan 12V seperti modul JD 2,3”,  T 2,3”, JD 4”, T 4” dan backlight (lampu LED strip 12V) maka diperlukan rangkaian converter 5V ke 12V, rangkaian converter ini sudah terpasanga pada modul-modul yang menggunakan display 7-segment >2,3” (JD 2,3” T 2,3” JD 4”, T 4”) namun juga bisa menggunakan modul terpisah seperti DC to DC Step-Up Converter Module yang banyak dijual dipasaran jika rangkaian converter yang ada pada modul mengalami kerusakan.

1011

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6. KONEKTOR KEY

SMC-108 CONTROL ini terdapat konektor KEY yang berfungsi untuk menghubungkan modul tombol ke SMC-108 CONTROL menggunakan kabel IDC 10 pin. Modul Tombol adalah modul yang terdiri dari 3 buah tombol (untuk mengubah nilai variabel), 1 buah buzzer (sebagai alarm) dan 1 buah USB female (sebagai konektor ke keyboard dan modul IR). Keyboard yang digunakan menggunakan konektor USB, digunakan untuk mengedit teks. Modul Sensor IR juga dapat dihubungkan dengan USB jika ingin menggunakan remote untuk mengedit teks atau mengedit variabel nilai

12

keyboard-votre-usb        1-27mm-ul2651-28awg-10-pin-flat

7. Konektor JD

SMC-108 CONTROL ini terdapat konektor JD yang berfungsi untuk menghubungkan modul display 7-segment (Jam) ke SMC-108 CONTROL menggunakan kabel IDC 10 pin. Modul display 7-segment adalah modul yang terdiri dari IC 74HC595 sebagai pe-multiplaxing, display 7-segment, konektor data input/output dan LED. Namun untuk modul display 7-segment >2,3” terdapat sedikit penambahan seperti IC ULN2003, rangkaian converter DC to DC, TBLOK untuk input power supply 5V dan TBLOK untuk input power supply 12V. Fasilitas konektor ke relay 12V dan lampu backlight hanya terdapat pada JD 2,3”.

13        8. Konektor HUB-08

SMC-108 CONTROL ini terdapat konektor HUB08 yang berfungsi untuk menghubungkan modul display dotmatrix (Mi2/P.07) ke SMC-108 CONTROL menggunakan kabel IDC 16 pin. Modul display dotmatrix (Mi2) adalah modul yang terdiri dari IC 74HC595 sebagai pe-multiplaxing, display dotmatrix, konektor data input/output dan soket DC. Namun untuk modul display dotmatrix (P.07) terdapat sedikit penambahan seperti TBLOK untuk input power supply 5V dan tidak terdapat soket DC 5V.

14

Modul display baik 7-segment dan modul dotmatrix dibedakan dengan ukuan/dimensi. semua display dasar pengendaliannya adalah sama, perbedaan hanya pada arus dan tegangan kerja. sehingga memerlukan komponen tambahan berupa driver seperti ULN 2003 agar arus yang mengalir menjadi lebih besar.

Kebutuhan Modul Jadwal Sholat

Kebutuhan modul untuk dapat merakit jadwal waktu sholat disesuaikan dengan seri/tipe jadwal sholat yang akan dirakit, misalkan JWS-02 dengan JWS-02M tentu akan berbeda (Produk TAQWA) begitu juga dengan seri lain seperti JWS-02T, JWS-03, JWS-04 dan lain-lain. Contoh merakit produk TAQWA yang menggunakan modul yang cukup lengkap yaitu JWS-03. Maka Modul yang diperlukan yaitu:

  1. Modul SMC-108 CONTROL  = 1 UNIT
  2. Modul Key (Tombol)               = 1 UNIT
  3. Modul JD 2,3 (Jam)                = 1 UNIT
  4. Modul T 1,2 (Tanggal)            = 1 UNIT
  5. Modul JD 1,2 (Jadwal)           = 6 UNIT
  6. Modul P.07 (Matrix)               = 2 UNIT
  7. Power Supply 5V 5A                = 1 UNIT

out

PERAKITAN JADWAL WAKTU SHOLAT

Perakitan hendaknya dilakukan dengan cara berurutan (step by step) agar lebih menyingkat waktu pengerjaan dan analisa kerusakan dengan cepat serta menghindari kesalahan pemasangan sehingga mengakibatkan kerusakan modul.

Langkah-langkah  perakitan pada JWS-03:

  1. Pemasangan Power Supply

Siapkan power supply dengan output tegangan 5V DC.

Pemasangan terutama pada switching power supply adalah  memperhatikan soket terminal untuk input AC 220V/ Listrik PLN biasanya tertera pada terminal “L” dan “N” lalu untuk output DC 5V tertera pada terminal “GND”, “V+” dan “V-“ gunakan saja jalur  + dan – saja yang dipakai.

Setelah terminal input terpasang pada listrik 220V, ukur apakah output DC sudah terukur 5V menggunakan multitester. Rentang tegangan toleransi tegangan adalah 20% dari tegangan 5V.

  1. Pemasangan Modul SMC-108 CONTROL

Hubungkan output 5V dari switching power supply ke TBLOK POWER SUPPLY pada Modul SMC-108 CONTROL (Ketika menghubungkan power supply harus dalam kondisi mati).

  1. Pemasangan Modul Tombol

Untuk mengetahui Modul SMC-108 CONTROL beroperasi dengan baik yaitu dengan menghubungkan modul tombol ke Modul SMC-108 CONTROL terlebih dahulu.

Hubungkan konektor KEY pada Modul SMC-108 CONTROL ke modul tombol menggunakan kabel IDC 10 Pin (Warna merah dihubungkan dengan ground) lalu nyalakan power supply. Jika buzzer pada modul tombol berbunyi (bep) 3 kali berarti Modul SMC-108 CONTROL beroperasi dengan baik. Namun jika jika tidak berbunyi maka periksa tegangan input pada Modul SMC-108 CONTROL apakah 5V, jika normal maka periksa kabel ke modul tombol apakah terpasang dengan baik/kabel putus ,jika normal maka periksa buzzer.

Akan tetapi jika buzzer berbunyi panjang maka periksa apakah jalur yang terhubung pada buzzer konslet atau tidak, jika jalur buzzer konslet maka jalur harus diputus namun jika tidak konslet maka periksa komponen EEPROM AT24C64 dan RTC DS3231SN.

  1. Pemasangan Modul P.07 (Matrix)

Hubungkan konektor HUB-08 dari Modul SMC-108 CONTROL ke konektor IN pada modul P.07 menggunakan kabel IDC 16 Pin (Warna merah dihubungkan dengan ground). Lalu hubungkan output 5V dari switching ke TBLOK POWER SUPPLY pada modul P.07 (Ketika menghubungkan power supply harus dalam kondisi mati).

Hidupkan power supply sampai berbunyi bep 3 kali, maka display modul P.07 akan menampilkan tulisan “TAQWA” dan lanjut menampilkan tulisan bawaan pabrik untuk setiap animasi.

  1. Pemasangan Modul JD 2,3 (Jam)

Setelah pemasangan modul P.07 selanjutnya pasang modul JD 2,3 untuk dapat menampilkan jam dan menit.

Hubungkan konektor JD pada Modul SMC-108 CONTROL ke konektor input JD 2,3 menggunakan kabel IDC 10 Pin (Warna merah dihubungkan dengan ground). Lalu hubungkan output 5V dari switching ke TBLOK POWER SUPPLY pada modul JD 2,3. Jika sudah tersambung namun display tidak nyala maka periksa rangkaian DC to DC Step-Up Converter.

Pemasangan modul ini menggunakan sistem serial berurutan sampai dengan 8 modul   mulai dari JD 2,3  lalu T 1,2 terakhir JD 1,2 (Jam à Tanggalà Jadwal 6 (Isya)à Jadwal 5 (Maghrib)à Jadwal 4(Asar)à  Jadwal 3 (Dzuhur)à Jadwal 2 (Subuh)à Jadwal 1 (Imsyak).

  1. Pemasangan T 1,2 (Tanggal)

Setelah pemasangan modul JD 2,3 selanjutnya pasang modul T 1,2 untuk dapat menampilkan hari, tanggal, bulan dan tahun.

Hubungkan konektor output pada modul JD 2,3 ke konektor input T 1,2 menggunakan kabel IDC 10 Pin (Warna merah dihubungkan dengan ground). Jika sudah tersambung namun display tidak nyala maka periksa apakah kebel terpasang dengan baik/kabel putus.

  1. Pemasangan JD 1,2 (Jadwal)

Setelah pemasangan modul T 1,2 selanjutnya pasang modul JD 1,2 untuk dapat menampilkan jadwal sholat.

Pemasangan modul ini menggunakan sistem serial berurutan sampai dengan 6 modul   mulai dari Jadwal 6 (Isya)à Jadwal 5 (Maghrib)à Jadwal 4(Asar)à  Jadwal 3 (Dzuhur)à Jadwal 2 (Subuh)à Jadwal 1 (Imsyak).

Hubungkan konektor output pada modul T 1,2 ke konektor input JD1,2 menggunakan kabel IDC 10 Pin (Warna merah dihubungkan dengan ground). Display akan menampilkan jadwal waktu sholat isya, untuk selanjutnya tinggal menghubungkan konektor output pada JD 1,2 (Isya) ke konektor input JD 1,2 berikutnya (Maghrib).   Begitu juga pemasangan pada modul berikutnya sampai terakhit (Jadwal 1).

 

Dalam perakitan terkadang modul tidak beroperasi dengan semestinya. Berikut beberapa penanganan terhadap permasalahan pada modul.

  1. Modul JD 2,3

Masalah             : LED detik tidak berkedip

Penyebab           :

  • Jalur dari Pin 7 IC 74HC595 ke LED terputus
  • Pemasangan LED terbalik
  • LED rusak
  • Jalur negative LED konslet dengan 5V

Penanganan       :

  • Jalur dari Pin 7 IC 74HC595 ke LED terputus. Pemeriksaan jalur dari kaki LED ke IC dilakukan menggunakan multitester, posisi selektor pada ohm. Jika jalur tidak sampai maka dapat dijumper menggunakan kabel.
  • Pemasangan LED terbalik. Pemeriksaan menggunakan multitester, posisi selektor pada ohm. Hubungkan probe + ke kaki negative led dan probe – ke kaki positive led. Apabila LED tidak nyala berarti pemasangan LED terbalik atau LED rusak.
  • Jalur negative LED konslet dengan 5V. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. hubungkan probe + dengan kaki negative LED dan probe – dengan jalur 5V atau sumber tegangan positive. Apabila terhubung maka langkah yang harus dilakukan mencari jalur yang konslet lalu memutus agar jalur tidak konslet menggunakan cutter.

Masalah             : Salah satu/ semua 7-segment mati

Penyebab           :

  • Jalur dari IC 74HC595 ke ULN 2003 terputus
  • Jalur dari ULN 2003 ke resistor terputus
  • Resistor rusak
  • Jalur dari resistor ke 7-segment terputus
  • Jalur tegangan 12V ke pin VCC 7-segment terputus
  • 7-segment rusak
  • Rangkaian DC to DC Step-Up Converter rusak
  • IC 74HC595/ULN 2003 rusak

Penanganan       :

  • Jalur dari IC 74HC595 ke ULN 2003 terputus. Apabila salah satu 7-segment mati maka pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. pemeriksaan dimulai dari jalur pin IC 74HC595 ke pin IC ULN 2003. Apabila tidak terhubung dapat dijumper menggunakan kabel. Namun jika terhubung maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Jalur dari ULN 2003 ke resistor terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. pemeriksaan dimulai dari jalur pin IC ULN 2003 ke resistor. Apabila tidak terhubung dapat dijumper menggunakan kabel. Namun jika terhubung maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Resistor rusak. Resistor terdiri dari 2 kaki pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. probe + dihubungkan kaki resistor yang terhubung dengan IC ULN 2003 dan probe – dihubungkan pada kaki resistor yang terhubung kaki 7-segment. Apabila tidak terhubung/ nilai resistor melebihi batas toleransi (5%)  maka ganti resistor namun jika terhubung/ nilai masih dalam batas toleransi maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Jalur dari resistor ke 7-segment terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. pemeriksaan dimulai dari resistor ke kaki 7-segment. Apabila tidak terhubung dapat dijumper menggunakan kabel. Namun jika terhubung maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Jalur tegangan 12V ke pin VCC 7-segment terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. pemeriksaan dimulai dari jalur output  DC to DC Step-Up Converter ke kaki vcc 7-segment.  Apabila tidak terhubung dapat dijumper menggunakan kabel. Namun jika terhubung maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Rangkaian DC to DC Step-Up Converter rusak. Ketika rangkaian ini rusak maka semua 7-segment akan mati semua dikarenakan rangkaian ini adalah sumber tegangan 12V pada 7-segment. Periksa tegangan output dan input dari rangkaian ini, jika tegangan input ada (5V) namun tegangan output tidak ada tegangan maka dapat diganti menggunkan modul DC to DC step-up converter yang ada dipasaran.

Ketika akan mengunakan modul DC to DC step-up converter yang dibeli dari pasaran, pastikan tegangan output adalah 12V sebelum output modul DC to DC step-up converter dihubungkan pada modul yang rusak (JD 2,3”). Cara memastikannya menggunakan multitester Jika tegangan terlalu tinggi maka dapat kurangi dengan cara memutar variable pada DC to DC step-up converter. Jika tegangan sudah 12V maka dapat dihubungkan dengan modul yang rusak (JD 2,3”).

  • IC 74HC595/ULN 2003 rusak. Ketika IC ini rusak maka salah satu ruas 7-segment akan mati dikarenakan IC ini adalah pengendali pada 7-segment.
  • 7-segment rusak. Ketika 7-segment rusak maka salah satu ruas 7-segment akan mati walaupun IC 74HC595/ULN 2003 telah diganti.
  1. Modul JD 1,2

Masalah             : LED mati

Penyebab           :

  • Pemasangan LED terbalik
  • LED rusak
  • Jalur negative LED konslet dengan 5V

Penanganan       :

  • Pemasangan LED terbalik. Pemeriksaan menggunakan multitester, posisi selektor pada ohm. Hubungkan probe + ke kaki negative led dan probe – ke kaki positive led. Apabila LED tidak nyala berarti pemasangan LED terbalik atau LED rusak.
  • Jalur negative LED konslet dengan 5V. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. hubungkan probe + dengan kaki negative LED dan probe – dengan jalur 5V atau sumber tegangan positive. Apabila terhubung maka langkah yang harus dilakukan mencari jalur yang konslet lalu memutus agar jalur tidak konslet menggunakan cutter.

Masalah             : Salah satu/ semua 7-segment mati

Penyebab           :

  • Jalur dari IC 74HC595 ke resistor terputus
  • Resistor rusak.
  • Jalur dari resistor ke 7-segment terputus
  • Jalur tegangan 5V ke pin VCC 7-segment terputus
  • 7-segment rusak
  • Tidak ada tegangan 5V
  • IC 74HC595rusak

Penanganan       :

  • Jalur dari IC 74HC595 ke resistor terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. pemeriksaan dimulai dari jalur pin IC 74HC595 ke resistor. Apabila tidak terhubung dapat dijumper menggunakan kabel. Namun jika terhubung maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Resistor rusak. Resistor terdiri dari 2 kaki pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. probe + dihubungkan kaki resistor yang terhubung dengan IC 74HC595 dan probe – dihubungkan pada kaki resistor yang terhubung kaki 7-segment. Apabila tidak terhubung/ nilai resistor melebihi batas toleransi (5%)  maka ganti resistor namun jika terhubung/ nilai masih dalam batas toleransi maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Jalur dari resistor ke 7-segment terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. pemeriksaan dimulai dari resistor ke kaki 7-segment. Apabila tidak terhubung dapat dijumper menggunakan kabel. Namun jika terhubung maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Jalur tegangan 5V ke pin VCC 7-segment terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. pemeriksaan dimulai dari jalur output power supply ke kaki vcc 7-segment. Apabila tidak terhubung dapat dijumper menggunakan kabel. Namun jika terhubung maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Tidak ada tegangan 5V. Ketika tidak ada tegangan 5V maka semua 7-segment akan mati semua dikarenakan sumber tegangan pada 7-segment adalah 5V. periksa output power supply jika tidak terhubung maka dapat dijumper menggunakan kabel.
  • IC 74HC595 rusak. Ketika IC ini rusak maka salah satu ruas 7-segment akan mati dikarenakan IC ini adalah pengendali pada 7-segment.
  • 7-segment rusak. Ketika 7-segment rusak maka salah satu ruas 7-segment akan mati walaupun IC 74HC595 telah diganti.

2. Modul Tombol

Masalah             : Tombol tidak berfungsi

Penyebab           :

  • Jalur dari tombol ke pin header terputus
  • Kabel IDC rusak
  • Push button switch rusak

Penanganan       :

  • Jalur dari tombol ke pin header terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. hubungkan probe + dengan kaki push button switch dan probe – dengan pin header sesuai jalur PCB. Apabila tidak terhubung maka langkah yang harus dilakukan yaitu menjumper jalur yang putus menggunakan kabel.
  • Kabel IDC rusak. Pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. hubungkan kabel IDC pada pin header modul tombol ke pin header key pada modul SMC 108 CONTROL lalu hubungkan probe + pada pin header modul tombol dan probe – pada modul SMC 108 CONTROL. Jika ada yang tidak terhubung maka dipastikan kabel IDC rusak.
  • Push button switch rusak. Pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. Hubungkan probe + pada jalur ground modul tombol dan probe – pada salah satu kaki push button yang terhubung dengan pin header. Lalu tekan push button sambil melihat multitester. Jika tidak terhubung ketika ditekan maka dipastikan push button rusak.

Masalah             : Keyboard/Modul Sensor IR tidak berfungsi

Penyebab           :

  • Jalur dari USB ke pin header terputus
  • Kabel IDC rusak
  • USB rusak
  • Modul IR rusak
  • Keyboard rusak

 

Penanganan       :

  • Jalur dari USB ke pin header terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. hubungkan probe + dengan kaki USB dan probe – dengan pin header sesuai jalur PCB. Apabila tidak terhubung maka langkah yang harus dilakukan yaitu menjumper jalur yang putus menggunakan kabel.
  • Kabel IDC rusak. Pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. hubungkan kabel IDC pada pin header modul tombol ke pin header key pada modul SMC 108 CONTROL lalu hubungkan probe + pada pin header modul tombol dan probe – pada modul SMC 108 CONTROL. Jika ada yang tidak terhubung maka dipastikan kabel IDC rusak. Namun jika terhubung maka dapat dipastikan USB rusak.
  • Modul Sensor IR rusak. Modul IR dapat dikatakan rusak jika USB dipastikan dalam kondisi baik namun remote (baterai kondisi baru) tidak berfungsi.
  • Keyboard rusak. Keyboard dapat dikatakan rusak jika USB dipastikan dalam kondisi baik namun led pada keyboard tidak nyala.

3. Modul T 1,2

Masalah             : LED mati

Penyebab           :

  • Pemasangan LED terbalik
  • LED rusak
  • Jalur negative LED konslet dengan 5V

Penanganan       :

  • Pemasangan LED terbalik. Pemeriksaan menggunakan multitester, posisi selektor pada ohm. Hubungkan probe + ke kaki negative led dan probe – ke kaki positive led. Apabila LED tidak nyala berarti pemasangan LED terbalik atau LED rusak.
  • Jalur negative LED konslet dengan 5V. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. hubungkan probe + dengan kaki negative LED dan probe – dengan jalur 5V atau sumber tegangan positive. Apabila terhubung maka langkah yang harus dilakukan mencari jalur yang konslet lalu memutus agar jalur tidak konslet menggunakan cutter.

Masalah             : Salah satu/ semua 7-segment mati

Penyebab           :

  • Jalur dari IC 74HC595 ke resistor terputus
  • Resistor rusak.
  • Jalur dari resistor ke 7-segment terputus
  • Jalur tegangan 5V ke pin VCC 7-segment terputus
  • 7-segment rusak
  • Tidak ada tegangan 5V
  • IC 74HC595rusak

Penanganan       :

  • Jalur dari IC 74HC595 ke resistor terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. pemeriksaan dimulai dari jalur pin IC 74HC595 ke resistor. Apabila tidak terhubung dapat dijumper menggunakan kabel. Namun jika terhubung maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Resistor rusak. Resistor terdiri dari 2 kaki pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. probe + dihubungkan kaki resistor yang terhubung dengan IC 74HC595 dan probe – dihubungkan pada kaki resistor yang terhubung kaki 7-segment. Apabila tidak terhubung/ nilai resistor melebihi batas toleransi (5%)  maka ganti resistor namun jika terhubung/ nilai masih dalam batas toleransi maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Jalur dari resistor ke 7-segment terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. pemeriksaan dimulai dari resistor ke kaki 7-segment. Apabila tidak terhubung dapat dijumper menggunakan kabel. Namun jika terhubung maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Jalur tegangan 5V ke pin VCC 7-segment terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. pemeriksaan dimulai dari jalur output power supply ke kaki vcc 7-segment. Apabila tidak terhubung dapat dijumper menggunakan kabel. Namun jika terhubung maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Tidak ada tegangan 5V. Ketika tidak ada tegangan 5V maka semua 7-segment akan mati semua dikarenakan sumber tegangan pada 7-segment adalah 5V. periksa output power supply jika tidak terhubung maka dapat dijumper menggunakan kabel.
  • IC 74HC595 rusak. Ketika IC ini rusak maka salah satu ruas 7-segment akan mati dikarenakan IC ini adalah pengendali pada 7-segment.
  • 7-segment rusak. Ketika 7-segment rusak maka salah satu ruas 7-segment akan mati walaupun IC 74HC595 telah diganti.

4. Modul P.07/Mi2

Masalah             : Mati Vertikal

Penyebab           :

  • Jalur dari pin IC 74HC595 ke resistor
  • Jalur dari resistor ke kaki matrix

Penanganan       :

  • Jalur dari pin IC 74HC595 ke resistor terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester, posisi selektor pada ohm. Hubungkan probe + ke kaki IC 74HC595 dan probe – ke kaki resistor yang terhubung dengan kaki IC 74HC595. Apabila tidak terhubung maka dapat dijumper menggunakan kabel.
  • Resistor rusak. Resistor terdiri dari 2 kaki pemeriksaan menggunakan multitester dengan selektor pada ohm. probe + dihubungkan kaki resistor yang terhubung dengan IC 74HC595 dan probe – dihubungkan pada kaki resistor yang terhubung kaki matrix. Apabila tidak terhubung/ nilai resistor melebihi batas toleransi (5%)  maka ganti resistor namun jika terhubung/ nilai masih dalam batas toleransi maka lanjut ke step selanjutnya.
  • Jalur dari resistor ke kaki matrix terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester, posisi selektor pada ohm. Hubungkan probe + ke kaki resistor yang terhubung dengan matrix dan probe – ke kaki matrix yang. Apabila tidak terhubung maka dapat dijumper menggunakan kabel.

Masalah             : Mati Horizontal

Penyebab           :

  • Jalur dari transistor 4953 ke kaki matrix terputus

Penanganan       :

  • Jalur dari pin transistor 4953 ke kaki matrix terputus. Pemeriksaan menggunakan multitester, posisi selektor pada ohm. Hubungkan probe + ke kaki transistor 4953 dan probe – ke kaki matrix. Apabila tidak terhubung maka dapat dijumper menggunakan kabel.

Masalah             : Hidup Vertikal

Penyebab           :

  • Kaki matrix/ IC 74HC595 konslet dengan ground/ kaki lain.

Penanganan       :

  • Kaki matrix/ IC 74HC595 konslet dengan ground/ kaki lain. Pemeriksaan menggunakan multitester, posisi selektor pada ohm. Hubungkan probe + ke salah satu kaki matrix/ IC 74HC595 dan probe – ke kaki lain dari matrix/ IC 74HC595. Apabila terhubung maka dapat diputus menggunakan cutter.

Masalah             : Hidup Horizontal

Penyebab           :

  • Kaki matrix/ transistor 4953 konslet dengan 5V/ kaki lain.

 

Penanganan       :

  • Kaki matrix/ transistor 4953 konslet dengan 5V/ kaki lain. Pemeriksaan menggunakan multitester, posisi selektor pada ohm. Hubungkan probe + ke salah satu kaki matrix/ transistor 4953 dan probe – ke kaki lain dari matrix/tansistor 4953. Apabila terhubung maka dapat diputus menggunakan cutter.

Masalah             : Mati semua

Penyebab           :

  • SH dan ST konslet

Penanganan       :

  • Pemeriksaan menggunakan multitester, posisi selektor pada ohm. Hubungkan probe + ke salah kaki pin header jalur SH dan probe – ke kaki pin header jalur ST. Apabila terhubung maka jalur dapat diputus menggunakan cutter.

Masalah             : Hidup semua

Penyebab           :

  • Data dari dotmatrix pertama sampai terakhir tidak terhubung

Penanganan       :

  • Pemeriksaan menggunakan multitester, posisi selektor pada ohm. Periksa jalur SH & ST apakah terhubung dengan IC 74HC595. jika tidak terhubung maka dapat dijumper menggunakan kabel.

Masalah             : Hidup semua

Penyebab           :

  • Data dari dotmatrix pertama sampai terakhir tidak terhubung

Penanganan       :

  • Pemeriksaan menggunakan multitester, posisi selektor pada ohm. Periksa jalur SH & ST apakah terhubung dengan IC 74HC595. jika tidak terhubung maka dapat dijumper menggunakan kabel.

Masalah             : Mati satu titik

Penyebab           :

  • Soldiran retak.
  • Dotmatrix rusak

Penanganan       :

  • Solder ulang dari tiap kaki dotmatrix, jika tidak ada perubahan maka ganti dotmatrix dengan yang baru

Masalah             : Display getar

Penyebab           :

  • Soldiran pada transistor 4953 retak

Penanganan       :

  • Solder ulang dari tiap kaki transistor 4953.

 

Download file SMC-108 CONTROL.PDF (594 KB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *